BERANDA

Senin, 05 Oktober 2009

Pakem Bumbu Puisi

PAKEM UNTUK BUMBU PUISI

Keberhasilan dalam pembelajaran di kelas merupakan dambaan seorang guru. Keberhasilan yang diharapkan tentunya sesuai tujuan yang telah diamanatkan dalam GBPP berikut indikatornya. Dengan mengacu pada tujuan yang ada dalam GBPP dan dengan tidak mengesampingkan rambu-rambu pembelajaran, maka guru diharapkan dapat menyusun rencana pembelajaran yang baik dan seefektif mungkin. Rencana pembelajaran tersebut dapat memancing aktivitas siswa sehingga anak didik tidak merasa bosan dan apatis terhadap guru. Membawa siswa pada suasana yang menyenangkan agar anak didik selalu ingin dekat dengan guru dan merasa betah di sekolah. Suasana yang demikian itu akan lebih setia dalam ingatan siswa dan tak akan mudah dilupakan. Hal tersebut tentunya membutukan kreatifitas dan kesungguhan kita sebagai pengelola pembelajaran di kelas. Di bawah ini penulis sajikan salah satu model pembelajaran puisi/sastra di kelas 1 semester 2 sekolah dasar dengan menggunakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) dengan durasi 2 jam pelajaran (2x35 menit).

Materi Pelajaran Lagu
“Pergi Sekolah”
Oh ibu dan ayah
selamat pagi
Kupergi sekolah
sampai kan nanti
Selamat belajar nak
penuh semangat
Rajinlah selalu
tentu kau dapat
Hormati gurumu
Sayangi teman
Itulah tandanya
Kau murid budiman

A. Kegiatan Awal
Apersepsi tentang lagu ‘Pergi Sekolah’
B. Kegiatan Inti
1. Guru memperlihatkan syair lagu ‘Pergi Sekolah’ yang tertulis di karton manila pada siswa.
2. guru memberi contoh lagu ‘Pergi Sekolah’
3. siswa bersama guru menyanyikan lagu ‘Pergi Sekolah’
4. Siswa membentuk kelompok sesuai deret bangku. Misalnya kanan tengah dan kiri
5. Kelompok kanan menyanyikan lagu ‘Pergi Sekolah’ bait pertama dan kelompok tengah dan kiri diam
6. Kelompok tengah melanjutkan bait kedua, kelompok kanan dan kiri diam
7. Kelompok kiri melanjutkan bait ketiga, kelompok kanan dan tengah diam
8. Untuk melatih konsentrasi siswa, guru bisa menunjuk kelompok siswa secara acak untuk menyanyikan lagu ‘Pergi Sekolah’ bait tertentu sedangkan kelompok yang lain bersiap-siap menerima giliran bait berikutnya. Kelompo sisw ayang salah menyanyikan lagu tersebut diberi sanksi berupa menyanyiukan lagu ‘Pergi Sekolah’ secara lengkap.
9. Siswa mendeklamasikan syair lagu ‘Pergi Sekolah’ dengan bimbingan guru.
10. Siswa kelompok kanan mendeklamasikan syair lagu bait pertama, dengan ekspresi gerak dan mimik yang sesuai.
11. Siswa kelompok tengah mendeklamasikan syair lagu bait kedua dengan ekspresi gerak dan mimik yang sesuai.
12. Siswa kelompok kiri mendeklamsikan syair lagu bait ketiga dengan gerak dan mimik yang sesuai.
13. Untuk mengecek pemahaman siswa guru menyediakan syair lagu di karton manila dengan mengosongi 6 larik/baris lagu. Syair lagu yang dikosongi tersebut dituliskan kepada kartu larik lagu. Tugas siswa yaitu memasang kartu larik lagu yang diacak sesuai urutan larik yang benar pada karton yang ditempel di papan tulis. Setelah kartu terpasang dengan benar seluruhnya, selanjutnya
14. Siswa menyanyikan lagu ‘Pergi Sekolah’ bersama-sama sambil bertepuk tangan dengan dipandu oleh guru.

Penerapan prinsip keterpaduan dalam pembelajaran tampak pada model pembelajran di atas, yaitu keterpaduan antar keterampilan berbahasa dan keterpaduan lintas kurikulum. Keterpaduan antar keterampilan berbahasa tampak pada kegiatan pertama dan kegiatan kedua, yaitu siswa “menyimak” lagu yang dinyanyikan oleh guru. Dilanjutkan dnegan kegiatan “berbicara” yang tampak pada kegiatan ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuah, dan keempatbelas. Kemudian dilanjutkan dengan kegiaitan “membaca”yang tampak pada kegiatan kesembilan, kesepuluh, kesebelas, keduabelas dan ketigabelas. Sedangkan keterpaduan llintas kurikulum tampak pada sastra dengan mata pelajaran seni suara. Model pembelajaran di atas bisa digunakan untuk kelas lain dan dengan materi puisi yang lain tergantung materi pembelajaran terpilih dengan inovasi pemeblajaran yang Bapak/Ibu guru inginkan.
Guru menyediakan dafatar penilaian yang memuat hal-hal sebagai berikut : nomor, nama, aspek yang dinilai (pengucapan, gerak, mimik). Untuk mengisi daftar penilaian tersebut guru bisa menggunakan nilai A apabila pengucapan, gerak dan mimik tepat dan sesuai. Nilai B apabila pengucapan tepat tetapi gerak dan mimik kurang sesuai. Nilai C apabila pengucapan kurang tepat dan gerak mimik tidak sesuai. Nilai D apabila pengucapan sering salah dan gerak mimik sering salah. Penilaian ini tidak mengikat tergantung dari kreativitas Bapak dan Ibu guru. Akhirnya penulis mengucxapkan selamat mencoba. Semoga Bapak dan Ibu guru menjadi dambaan dan idola siswa didiknya.


Oleh Moh. Bahar, S. Pd.

SDN Pamoroh 01
Kecamatan Kadur

Tidak ada komentar: